Rabu, 24 Oktober 2012

Bangunan Kakbah

Gambar ruang bangun disertai rincian ukuran Kakbah. Pada awalnya bangunan Kakbah terdiri atas dua pintu serta letak pintu Kakbah terletak di atas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Pada saat Muhammad SAW berusia 30 tahun dan belum diangkat menjadi rasul, dilakukan renovasi pada Kakbah akibat bencana banjir. Pada saat itu terjadi kekurangan biaya,[rujukan?] maka bangunan Kakbah dibuat hanya satu pintu. Adapula bagiannya yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan Kakbah, yang dinamakan Hijir Ismail, yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi Kakbah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya, karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang dimuliakan oleh bangsa Arab saat itu. Nabi Muhammad SAW pernah mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali Kakbah karena kaumnya baru saja masuk Islam, sebagaiman tertulis dalam sebuah hadits perkataannya: "Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan aku turunkan pintu Kakbah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail ke dalam Kakbah", sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim. Ketika masa Abdullah bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan itu dibangun kembali menurut perkataan Nabi Muhammad SAW, yaitu diatas pondasi Nabi Ibrahim. Namun ketika terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan penguasa daerah Syam (Suriah, Yordania dan Lebanon sekarang) dan Palestina, terjadi kebakaran pada Kakbah akibat tembakan peluru pelontar (onager) yang dimiliki pasukan Syam. Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Kakbah berdasarkan bangunan di masa Nabi Muhammad SAW dan bukan berdasarkan pondasi Nabi Ibrahim. Kakbah dalam sejarah selanjutnya beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan karena umur bangunan. Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali kakbah sesuai pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW. namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah beliau. Sehingga bangunan Kakbah tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang.

Selasa, 23 Oktober 2012

Mempererat Silatuhrahmi




Baiklah para pengunjung blog saya ini, artikel yang akan saya bagikan kepada anda semua yaitu langkah kita untuk lebih mempererat tali silaturrahmi kita terhadap sesama manusia karena tali silaturrahmi itu sangat penting ada sebuah hadits yang mengatakan intinya adalah kalau kita ingin memperoleh rizqi yang barokah dan banyak, panjang umur, dan jika kita dalam kesulitan maka ALLAH SWT akan mempermudah kita, caranya yaitu dengan mempererat Tali Silaturrahmi kita. Kita sesama manusia janganlah kita saling memutuskan tali persaudaraan kita. dibawah ini akan dijelaskan tentang Mempererat tali silaturrahmi beserta haditsnya.

Para pengunjung blog saya ini yang diutamakan dalam mempererat tali silaturrahmi ini terutama dalam keluarga yang masih ada hubungan nasab (anshab). Yang dimaksud, yaitu keluarga itu sendiri, seperti ibu, bapak, anak lelaki, anak perempuan ataupun orang-orang yang mempunyai hubungan darah dari orang-orang sebelum bapaknya atau ibunya.

Inilah yang disebut arham atau ansab. Adapun kerabat dari suami atau istri, mereka adalah para ipar, tidak memiliki hubungan rahim ataupun nasab.

Banyak cara untuk menyambung tali silaturahmi. Misalnya dengan cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi hadiah, atau dengan pemberian yang lain. Sambunglah silaturahmi itu dengan berlemah lembut, berkasih sayang, wajah berseri, memuliakan, dan dengan segala hal yang sudah dikenal manusia dalam membangun silaturahmi. Dengan silaturahmi, pahala yang besar akan diproleh dari Allah Azza wa Jalla. Silaturahim menyebabkan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Silaturahim juga menyebabkan seorang hamba tidak akan putus hubungan dengan Allah di dunia dan akhirat.
Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ فَقَالَ النَّبِيُّ : لَقَدْ وُفِّقَ أَوْ قَالَ لَقَدْ هُدِيَ كَيْفَ قُلْتَ ؟ فَأَعَادَ الرَّجُلُ فَقَالَ النَّبِيُّ : تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ ذَا رَحِمِكَ فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ النَّبِيُّ : إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُ بِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka," maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh dia telah diberi taufik," atau "Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?" Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi". Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga".

Silaturahmi juga merupakan faktor yang dapat menjadi penyebab umur panjang dan banyak rizki. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi".
[Muttafaqun 'alaihi].

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ

"Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: "Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya".
[Muttafaqun 'alaihi].

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa menyambung silaturahmi lebih besar pahalanya daripada memerdekakan seorang budak. Dalam Shahîh al-Bukhâri, dari Maimûnah Ummul-Mukminîn, dia berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَشَعَرْتَ أَنِّي أَعْتَقْتُ وَلِيدَتِي قَالَ أَوَفَعَلْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنَّكِ لَوْ أَعْطَيْتِهَا أَخْوَالَكِ كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ
"Wahai Rasulullah, tahukah engkau bahwa aku memerdekakan budakku?" Nabi bertanya, "Apakah engkau telah melaksanakannya?" Ia menjawab, "Ya". Nabi bersabda, "Seandainya engkau berikan budak itu kepada paman-pamanmu, maka itu akan lebih besar pahalanya”.
Yang amat disayangkan, ternyata ada sebagian orang yang tidak mau menyambung silaturahmi dengan kerabatnya, kecuali apabila kerabat itu mau menyambungnya. Jika demikian, maka sebenarnya yang dilakukan orang ini bukanlah silaturahmi, tetapi hanya sebagai balasan. Karena setiap orang yang berakal tentu berkeinginan untuk membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepadanya, meskipun dari orang jauh.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

"Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus".
[Muttafaqun 'alaihi].

Oleh karena itu, sambunglah hubungan silaturahmi dengan kerabat-kerabat kita, meskipun mereka memutuskannya. Sungguh kita akan mendapatkan balasan yang baik atas mereka.

Diriwayatkan, telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ إِلَيَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ فَقَالَ لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ

"Wahai Rasulullah, aku mempunyai kerabat. Aku menyambung hubungan dengan mereka, akan tetapi mereka memutuskanku. Aku berbuat baik kepada mereka, akan tetapi mereka berbuat buruk terhadapku. Aku berlemah lembut kepada mereka, akan tetapi mereka kasar terhadapku," maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila engkau benar demikian, maka seakan engkau menyuapi mereka pasir panas, dan Allah akan senantiasa tetap menjadi penolongmu selama engkau berbuat demikan."
[Muttafaq 'alaihi].

Begitu pula firman Allah Ta'ala:"Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)".
[ar-Ra’d/13:25].

Dari Jubair bin Mut’im bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

"Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)". [Mutafaqun 'alaihi].

Memutus tali silaturahmi yang paling besar, yaitu memutus hubungan dengan orang tua, kemudian dengan kerabat terdekat, dan kerabat terdekat selanjutnya. Oleh karena itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

”Maukah kalian aku beritahu tentang dosa terbesar di antara dosa-dosa besar?” Beliau mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali. Maka para sahabat menjawab: ”Mau, ya Rasulullah,” Nabi n bersabda: ”Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua”.

Demikianlah, betapa besar dosa seseorang yang durhaka kepada orang tua. Dosa itu disebutkan setelah dosa syirik kepada Allah Ta'ala. Termasuk perbuatan durhaka kepada kedua orang tua, yaitu tidak mau berbuat baik kepada keduanya. Lebih parah lagi jika disertai dengan menyakiti dan memusuhi keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam shahîhain, dari 'Abdullah bin 'Amr, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَهَلْ يَشْتِمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ
”Termasuk perbuatan dosa besar, yaitu seseorang yang menghina orang tuanya,” maka para sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, adakah orang yang menghina kedua orang tuanya sendiri?” Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ”Ya, seseorang menghina bapak orang lain, lalu orang lain ini membalas menghina bapaknya. Dan seseorang menghina ibu orang lain, lalu orang lain ini membalas dengan menghina ibunya”.

Wahai orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla. Dan marilah kita melihat diri kita masing-masing, sanak keluarga kita! Sudahkah kita menunaikan kewajiban atas mereka dengan menyambung tali silaturahmi? Sudahkah kita berlemah lembut terhadap mereka? Sudahkah kita tersenyum tatkala bertemu dengan mereka? Sudahkah kita mengunjungi mereka? Sudahkah kita mencintai, memuliakan, menghormati, saling menunjungi saat sehat, saling menjenguk ketika sakit? Sudahkah kita membantu memenuhi atau sekedar meringankan yang mereka butuhkan?

Ada sebagian orang tidak suka melihat kedua orang tuanya yang dulu pernah merawatnya kecuali dengan pandangan yang menghinakan. Dia memuliakan istrinya, tetapi melecehkan ibunya. Dia berusaha mendekati teman-temannya, akan tetapi menjahui bapaknya. Apabila duduk dengan kedua orang tuanya, maka seolah-olah ia sedang duduk di atas bara api.

Dia berat apabila harus bersama kedua orang tuanya. Meski hanya sesaat bersama orang tua, tetapi ia merasa begitu lama. Dia bertutur kata dengan keduanya, kecuali dengan rasa berat dan malas. Sungguh jika perbuatannya demikian, berarti ia telah mengharamkan bagi dirinya kenikmatan berbakti kepada kedua orang tua dan balasannya yang terpuji.

Ada pula manusia yang tidak mau memandang dan menganggap sanak kerabatanya sebagai keluarga. Dia tidak mau bergaul dengan karib kerabat dengan sikap yang sepantasnya diberikan sebagai keluarga. Dia tidak mau bertegus sapa dan melakukan perbuatan yang bisa menjalin hubungan silaturahmi. Begitu pula, ia tidak mau menggunakan hartanya untuk hal itu.

Sehingga ia dalam keadaan serba kecukupan, sedangkan sanak keluarganya dalam keadaan kekurangan. Dia tidak mau menyambung hubungan dengan mereka. Padahal, terkadang sanak keluarga itu termasuk orang-orang yang wajib ia nafkahi karena ketidakmampuannya dalam berusaha, sedangkan ia mampu untuk menafkahinya. Akan tetapi, tetap saja ia tidak mau menafkahinya.

Para ahlul-'ilmi telah berkata, setiap orang yang mempunyai hubungan waris dengan orang lain, maka ia wajib untuk memberi nafkah kepada mereka apabila orang lain itu membutuhkan atau lemah dalam mencari penghasilan, sedangkan ia dalam keadaan mampu. Yaitu sebagaimana yang dilakukan seorang ayah untuk memberikan nafkah. Maka barang siapa yang bakhil maka ia berdosa dan akan dihisab pada hari Kiamat.

Oleh karena itu, tetap sambungkanlah tali silaturahmi. Berhati-hatilah dari memutuskannya. Masing-masing kita akan datang menghadap Allah dengan membawa pahala bagi orang yang menyambung tali silaturahmi. Atau ia menghadap dengan membawa dosa bagi orang yang memutus tali silaturahmi. Marilah kita memohon ampun kepada Allah Ta'ala, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Belajar Bahasa Arab Untuk Orang Indonesia




Quthrub, Software Tashrif Bahasa Arab
Ini adalah sebuah aplikasi yang akan memudahkan kita dalam mempelajari tata bahasa Arab khususnya ilmu sharaf dan tashrif. Sharaf (صرْف) secara bahasa berarti penukaran, pengembalian dan pemindahan, dan makna ilmu sharaf yaitu ilmu yang mempelajari ilmu bahasa dari segi perubahan Sighat atau bentuk kata. Pada pokoknya ada tiga macam sighat dalam bahasa Arab yaitu; Fi’il (فعل) atau Kata Kerja, Isim (اسْم) atau Kata Benda, dan Harf (حرْف) atau Kata Tugas.

Dari Fi’il ada empat macam sighat yaitu:

  1. Fi’il Madhi, yaitu kata kerja lampau
  2. Fi’il Mudhari’, yaitu kata kerja sedang atau akan datang
  3. Fi’il Amr, yaitu kata kerja perintah
  4. Fi’il Nahi, yaitu kata kerja larangan

Dari Isim ada sepuluh sighat yaitu:
  1. Sighat Masdhar, yaitu bentuk kata dasar
  2. Mashdar Mim, yaitu mashdar yang mendapat tambahan mim
  3. Isim Fa’il, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian pelaku
  4. Shifat Mutasyabihah biismil Fa’il, yaitu kata sifat yang disamakan dengan isim fa’il
  5. Sighat Mubalaghah, yaitu bentuk penyangatan
  6. Isim Tafdhil, yaitu kata benda yang mengandung pengertian lebih
  7. Isim Maf’ul, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian penderita
  8. Isim Makan, yaitu kata benda yangmenunjukkan pengertian tempat
  9. Isim Zaman, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian waktu
  10. Isim Alat, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian alat

Sedangkan Huruf tidak mempunyai pembagian, huruf adalah kata yang menunjukkan pada makna yang lain seperti في ( di, di dalam) dan قد (sungguh).

Quthrub adalah software yang dibuat untuk memudahkan orang yang ingin belajar tata bahasa Arab terutama kaidah shorof dan tashrif atau perubahan bentuk dan lafazh suatu kata (Fi'il dan Isim).



Cara menggunakan Quthrub:
  • Tulislah kata dalam bahasa Arab dengan harakat dan tasydid yang sempurna di kotak  kosong, contohnya tulis kata صدق.
  • Pilihlah bentuk tashrif yang anda inginkan apakah semua bentuk waktu (kullu azminah) yang meliputi fi’il madhi, mudhari’, amr, mabni majhul atau mudhari’ yang mansubat (yaitu fi’il muhdari yang berharakat fathah karena didahului adawatun nasb seperti huruf An, Lan, Izan dan Kay) atau majzum (yaitu fi’il muhdari yang berharakat sukun karena didahului adawatul jazmi seprti lam dam laa an-nahiyah)  .
  • Pilih bentuk fi’il yang anda inginkan apakah lazim (tidak membutuhkan maf’ulbih) atau muta’adi (membutuhkan maf’ulbih)
  • Klik tombol Conjugate.

Kelebihan dari Quthrub ini adalah bisa di import ke bentuk html, cukup dengan mengklik icon tashdir di sebelah kanan atas, lalu save dan file akan disimpan dalam bentuk html, selain itu juga bisa dicetak, yang memudahkan bagi guru atau ustadz ketika mengajarkan ilmu shorof. Semoga aplikasi Quthrub ini berguna bagi kita semua untuk memahami bahasa Arab. Amiin ya rabbal ‘alamin.

DOWNLOAD DI SINI: http://sourceforge.net/projects/qutrub/

Kisah Ayah Rasulallah



Bismillahirrahmanirrahiim
Abdullah bin Abdul Muthalib (545-570) adalah ayah dari Nabi Muhammad SAW. Ia adalah putra dari Shaiba bin Hasyim (`Abdul Muthalib), dan menikah dengan Aminah binti Wahab. Abdullah meninggal dalam perjalanan kafilah antara Madinah dan Mekah karena sakit, pada usia dua puluh lima.

Nama lengkapnya meliputi nama " 'Abdullah ". Allah adalah kata untuk "Tuhan" dalam bahasa Arab dan berhubungan dengan kata untuk "Allah" dalam bahasa Aram dan bahasa Semit lainnya. Abdullah berarti "hamba Allah", "budak Allah" atau "hamba Allah".

SILSILAH

Abdullah bin 'Abdul Muthalib (Shaiba) bin Hashim (Amr) bin Abdul Manaf (Al-Mughira) bin Qushay (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka `b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fahr (Quraisy) bin Malik bin An-Nadr (Qais) bin Kinana bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma `ad bin Adnan.

Meski meninggal dalam usia muda, Abdullah bin Abdul Muthalib adalah termasuk benang merah dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW. Karena dari benihnyalah lahir seorang manusia paling mulia dalam sejarah umat manusia. Lahir di kota Mekkah, riwayat Abdullah bin Abdul Muthalib secara keseluruhan adalah juga sejarah Abdul Muthalib, ayahandanya. Karena kelahiran Abdullah mengiringi sebuah cerita dramatik yang seakan menjadi pertanda penting dalam menentukan episode hidup Nabi SAW berikutnya.


RIWAYAT

Tak di ragukan lagi, Abdullah bin Abdul Muthalib adalah tokoh penting dalam agama Islam. Dari rahim istrinya, Aminah, Nabi Besar Muhammad SAW lahir. Dan di atas pundak Rasulullah Muhammad SAW, risalah Islam dibebankan untuk disampaikan ke penjuru dunia.

Namun sangat disayangkan, hanya secuil siluet perjalanan hidupnya yang terekam sejarah,

“Abdullah, ayah Rasulullah SAW tidak memiliki anak lelaki atau perempuan selain Muhammad. Dan di Madinah dia wafat bersama paman-pamannya dalam usia muda” tutur Muhammad Fawzi Hamzah dalam muqaddimah buku mininya “Abdullah Abun Nabi”.

Maka melalui tulisan padat dan singkat ini, penulis coba membentangkan jalan menyingkap tabir sejarah Abdullah bin Abdul Muthalib, ayahanda Nabi SAW yang selama ini remang-remang.

Biasanya, dalam memprediksi tahun kelahiran seorang tokoh yang tidak hadir pada zamannya, sejarawan mengaitkannya pada kejadian besar yang pernah terjadi pada masa tokoh itu hidup, sebelum dia lahir atau pun setelah kematiannya. Seperti saat menentukan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW yang bersanding dekat dengan peristiwa diserangnya Ka’bah oleh tentara bergajah pimpinan Abrahah. Kemudian sejarah mengenalnya sebagai ‘amul fiil (tahun gajah) 570 M.

Uniknya, dalam kasus Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ada kejadian berdekatan yang bisa disandarkan untuk menentukan tahun kelahirannya. Hingga para sejarawan dalam menentukan tahun kelahirannya, perlu menarik jauh masanya sampai tahun gajah, di mana pada tahun itu pula anak semata wayangnya, Muhammad, lahir. DR. Haikal dalam “Hayat Muhammad”, mencoba membongkar misteri tahun kelahiran Abdullah, hingga terciptalah syajarah nasab (pohon nasab) yang memuat silsilah keluarga Nabi berikut tahun kelahirannya.

Qusay lahir tahun 400 M, Abdul Manaf 430 M, Hasyim 464 M, Abdul Muthalib 497 M, Abdullah 545 M, Muhammad SAW 570 M [bertepatan dengan tahun gajah, -red]. Berdasarkan perhitungan tersebut maka DR. Haikal menetapkan angka 25 sebagai usia wafatnya Abdullah bin Abdul Muthalib --terhitung sebelum tahun gajah. Tidak banyak sejarawan yang mencatat masa kecilnya, kecuali hanya sebuah deskripsi bahwa Abdullah, “... seorang yang paling bagus rupa dan akhlaqnya di antara suku Quraisy... dari wajahnya terpancar cahaya Nabi… seorang lelaki yang sedap di pandang di antara suku Quraisy... [Abdullah Abun Nabi, hal. 109].

Memang tidak ada seorang pun yang mampu melukis sosok Abdullah bin Abdul Muthalib secara detail. Namun mengikuti perkataan Nabi SAW bahwa saat seseorang semakin bertambah umurnya, dia akan semakin menyerupai bapaknya. Maka cukuplah meraba sosok Abdullah bin Abdul Muthalib dari sifat-sifat yang ada pada diri anaknya, Muhammad SAW.

* “Maka Rasulullah adalah keturunan Adam yang paling mulia, dan terbaik nasabnya dikarenakan bapak-ibunya”, Demikian Ibnu Hisyam dalam sirahnya.

Kembali sejarawan berselisih dalam menetapkan umur Abdullah bin Abdul Muthalib saat menikahi Aminah binti Wahab. Sebagian menyebut angka 18 tahun, dan lainnya mengatakan lebih dari itu. Al-Isti’ab menyebut umur Abdullah bin Abdul Muthalib saat menikahi Aminah mencapai 30 tahun, angka yang aneh jika dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat arab yang mengawinkan anaknya dalam usia muda.

Satu hal yang pasti dalam masalah ini, Abdullah bin Abdul Muthalib menikahi Aminah setelah lolos dari undian yang menentukan dia sebagai sembelihan bapaknya; satu-satunya peristiwa dramatik dari Abdullah bin Abdul Muthalib yang dikenang sejarah. Ahmad Taaji dalam sirah-nya [Sirah An-Nabi Al-Arabi 1: 42] menyebut umur Abdullah bin Abdul Muthalib saat itu 18 tahun.

ANA IBNU ADZ-DZABIHAINI

Dalam Mustadrak-nya, Al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Mu’awiyyah yang mengisahkan Rasul pernah dipanggil dengan “Ibnu Adz-Dzabihaini” oleh sahabat Ibnu ‘Arabi. Beliau hanya tersenyum tanpa sedikitpun menyangkalnya.

Sahabat lain pun bertanya: “Siapa Dzabihaini itu ya Rasulullah?” “Mereka berdua Ismail dan Abdullah”, Jawab Rasul.

Bahkan, --dalam kaitannya dengan julukan Abdullah sebagai Adz-Dzabih-- Ibnu Burhanuddin, mengangkat sebuah hadits yang dengan bahasa telanjang Rasulullah menyebut dirinya, “Ana ibnu Dzabihaini”. Namun dia tidak mengingkari ke-gharib-an hadits ini dikarenakan dalam sanadnya ada satu periwayat yang majhul [tidak diketahui, -red]. Terlepas dari perdebatan ulama tentang status hadits pengakuan Nabi sebagai ibnu Dzabihaini, banyak hadits lain yang substansinya sejalan dengan klaim Nabi tersebut. Karena an sich-nya julukan Adz-Dzabih untuk Abdullah bin Abdul Muthalib berkaitan erat dengan kisah mimpi Abdul Muthalib yang diperintah Allah menggali sumur Zamzam. Banyak sekali hadits yang mengabarkan peristiwa ini dengan berbagai macam redaksi.

Maka sejarah Abdullah bin Abdul Muthalib bergulir dari sini. Saat itu pembesar Quraisy menentang keras hasrat Abdul Muthalib menggali sumur Zamzam, di karenakan letaknya yang berada di antara dua berhala, Ash dan Nailah. Selain itu, mereka juga mengetahui Abdul Muthalib tidak mempunyai apa dan siapa, kecuali seorang anak laki-laki yaitu Al-Harits. Masih ditambah lagi dengan aura homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia yang lain, -red) yang sedang menjangkiti kabilah-kabilah besar penguasa tanah arab. Maka lengkaplah alasan Abdul Muthalib untuk tidak berdaya.

Abdul Muthalib pun beranjak pergi dalam galau yang mendalam. Lalu berdiri di hadapan Ka’bah dan bernadzar kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Sa’ad yang sanadnya marfu’ sampai Abdullah bin Abbas (ra), menuturkan:

Ketika Abdul Muthalib bin Hasyim menyadari bahwa hanya sedikit kemampuan yang dia miliki untuk menggali Zamzam, dia pun bernadzar, “Jika aku dikaruniai sepuluh anak laki-laki, dan setelah mereka dewasa mampu melindungiku saat aku menggali Zamzam, maka aku akan menyembelih salah seorang dari mereka di sisi Ka’bah sebagai bentuk korban”. Seiring perjalanan zaman, anak-anak Abdul Muthalib pun menjadi besar dan telah genap sepuluh orang. Abdul Muthalib berniat merealisasikan rencananya menggali Zamzam, sambil bersiap-siap mengorbankan salah satu anaknya sebagai bentuk pelaksanaan dari nadzar yang dia ucapkan.

Maka dilakukanlah undian atas sepuluh anaknya, lalu keluarlah nama anaknya yang paling kecil, Abdullah. Ketika nama Abdullah keluar dalam undian, maka orang yang ada di sekitarnya berusaha menolak, mereka mengatakan tidak akan membiarkan Abdullah disembelih. Abdullah saat itu terkenal sebagai seorang yang bersih, tidak pernah menyakiti siapa pun. Senyuman khas Abdullah terkenal sebagai senyuman yang paling lembut di kawasan jazirah Arab. Muatan rohaninya demikian jernih, dan hatinya yang mulia seolah taman bunga di tengah gurun sahara yang tandus. Sungguh Abdullah telah menarik simpati masyarakat di sekitarnya.

Oleh karena itu, semua manusia datang kepadanya dan menentang usaha penyembelihannya. Para pembesar Quraisy berkata, “Lebih baik kami menyembelih anak-anak kami sebagai tebusan baginya, daripada ia yang harus disembelih. Tidak ada yang lebih baik dari dia. Pertimbangkanlah kembali masalah ini, dan biarkan kami bertanya kepada Kahin (Peramal-dukun)”.

Abdul Muthalib tidak mampu menghadapi tekanan ini, lalu mempertimbangkan kembali apa yang telah ditetapkannya. Kemudian pembesar Quraisy mendatangi seorang Kahin. “Berapa taruhan yang kalian miliki?” Tanya Kahin. “Sepuluh ekor unta.” Jawab mereka. “Datangkanlah sepuluh unta, lalu lakukanlah kembali undian atasnya dan atas nama Abdullah, jika dalam pengundian yang keluar nama Abdullah lagi maka tambahlah sepuluh ekor unta, begitu seterusnya, hingga tidak keluar lagi nama Abdullah”, Perintah Kahin kepada mereka. Kemudian dilakukanlah undian atas nama Abdullah dan sepuluh ekor unta yang besar.

Undian itu pun masih selalu mengeluarkan nama Abdullah, dan Abdul Muthalib menambah sepuluh ekor unta lagi, hingga saat jumlah unta mencapai seratus ekor maka keluarlah nama unta tersebut. Masyarakat begitu gembira hingga berlinang air mata, demi menyaksikan Abdullah berhasil diselamatkan. Kemudian disembelihlah seratus ekor unta di sisi Ka’bah sebagai ganti Abdullah. Kedua hadits di atas [hadits pengakuan nabi sebagai ibnu Adz-Dzabihaini dan hadits kisah penyembelihan Abdullah] mengisyaratkan sebuah kongklusi, walau keduanya berbeda dalam status, namun keduanya bersepakat bahwa Abdullah bin Abdul Muthalib adalah Adz-Dzabih sebagaimana Ismail. Maka tanpa melihat status gharibnya hadits “Ana Ibnu Ad-Dzabihaini”, Muhammad tetaplah ibnu Dzabihaini.

MISTERI KEMATIAN AYAHANDA RASULULLAH SAW

Rancangan jahat orang Yahudi membunuh Rasulullah SAW telah direncanakan sejak sebelum Rasulullah lahir. Usaha itu dilakukan bahkan ketika beliau masih berada dalam sulbi ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib dan saat berada dalam perut ibunya, Aminah. Setelah beliau lahir, usaha membunuh Beliau semakin menjadi-jadi.

Para dukun dan Rabi Yahudi berusaha keras membunuh Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Nabi Muhammad SAW. Salah satu tokoh mereka mengatakan:

* “Siapkan makanan yang telah diberi racun yang sangat mematikan dan kemudian makanan itu berikan kepada Abdul Muthalib.”

Orang-orang Yahudi melakukan hal itu lewat para perempuan yang menutup wajahnya dengan kain. Setelah makanan tersebut selesai dibuat, mereka membawanya kepada Abdul Muthalib.

Ketika sampai di rumah Abdul Muthalib, isterinya keluar dan menyambut mereka. Mereka berkata:

* “Kami masih keturunan Abdi Manaf dan itu berarti masih famili jauh kalian.”

Mereka lantas memberikan makanan tersebut sebagai hadiah. Setelah mereka pergi, Abdul Muthalib berkata kepada keluarganya:

* “Kemarilah keluargaku, kita menyantap bersama apa yang dibawakan oleh famili jauh kita.”

Namun, saat mereka hendak memakan hidangan yang dibawa itu, terdengar suara dari makanan tersebut:

* “Kalian jangan memakan aku, karena aku telah diracuni oleh mereka.”

Keluarga Abdul Muthalib tidak jadi makan dan kemudian berusaha mencari tahu siapa para perempuan yang menghadiahi mereka hidangan itu. Namun selidik punya selidik mereka tidak berhasil mengetahui identitas mereka. Ini adalah salah satu tanda-tanda kenabian Rasulullah SAW sebelum lahir.

Tidak berhasil, kembali sekelompok Rahib Yahudi dengan memakai pakaian pedagang Syam memasuki kota Mekkah. Mereka sengaja datang ke sana untuk membunuh Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Rasulullah SAW. Sejak awal mereka telah mempersiapkan pedang yang telah diolesi racun. Mereka dengan sabar menanti kesempatan untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat jauh-jauh hari.

Suatu hari, Abdullah bin Abdul Muthalib keluar dari kota Mekkah untuk berburu. Orang-orang Yahudi melihat ini sebagai sebuah kesempatan bagus untuk membunuh Abdullah. Di suatu tempat mereka mengepung dan hendak membunuhnya. Namun lagi-lagi usaha mereka gagal, karena tiba-tiba ada sekelompok Bani Hasyim yang kembali dari perjalanan melalui tempat tersebut. Dan untuk kesekian kalinya Abdullah bin Abdul Muthalib berhasil selamat dari niat busuk orang-orang Yahudi.

Sempat terjadi bentrok antara orang-orang Yahudi dan Bani Hasyim yang berujung pada sejumlah pendeta Yahudi tewas dan sebagian lainnya ditawan dan dibawa kembali ke Madinah.

Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Rasulullah SAW, meninggal secara misteri. Sebahagian ada yang meriwayatkan beliau meninggal pada umur 17 tahun sementara lainnya menyebutkan 25 tahun.

Kazruni dalam bukunya Al-Muntaqi menulis:

* “Abdullah bin Abdul Muthalib lahir tepat 24 tahun sejak masa pemerintahan Anushirvan, Raja Kisra. Ketika berumur 17 tahun, beliau menikah dengan Aminah. Ketika Aminah hamil Rasulullah SAW, Abdullah meninggal dunia di Madinah. Semua orang menuduh penyebab kematian Abdullah adalah orang-orang Yahudi. Mereka meracuni Abdullah. Karena ketika di Mekkah mereka berkali-kali berusaha membunuh Abdullah namun tidak sempat karena ada kendala. Bagaimana bila Abdullah ke Madinah yang di sana hidup banyak orang Yahudi?”

Tentunya, tujuan asli adalah Rasulullah SAW. Namun ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, yang menjadi korban.

WAFATNYA

Abdullah sakit dan wafat serta dikuburkan di kota Madinah ditempat keluarga neneknya Bani Adi bin Najaar, ketika melakukan perjalanan pulang berdagang dikota Madinah.

Dia dimakamkan di rumah An-Nabigha-Ju'di. Ia berumur dua puluh lima tahun ketika ia meninggal. Kebanyakan sejarawan menyatakan bahwa kematiannya adalah dua bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beberapa orang lain mengatakan bahwa kematiannya adalah dua bulan setelah kelahiran Nabi SAW.

Abdullah bin Abdul Muthalib meninggalkan kekayaan sangat sedikit, yakni lima unta, sejumlah kecil kambing, seorang hamba sahaya, yaitu Ummu Aiman yang kelak kemudian akan menjadi pengasuh Nabi.

Makam Orang Dicintai Allah SWT

1. Makam Nabi Allah DAUD, AS di Israel

 
2. Makam Nabi Allah MUHAMMAD, SAW di Arab Saudi
 
 3. Jejak Kaki Nabi ADAM, AS di Sri Lanka
 
4. Makam SITI HAWA di Jeddah
 
5. Makam Nabi Allah ADAM, AS di Jordan
 
6. Makam ABEEL, anak dari Nabi Allah ADAM, AS di Arab Saudi
 
7. Makam Nabi Nabi Allah YUSYA, A.S, di Jordan
 
8. Makam Nabi Allah SALEH, AS
 
9. Makam Nabi Allah MUSA, AS di Israel
 
10. Makam Nabi Allah SHOAIB, AL
 
11. Makam Nabi Allah HARUN, AL
 
12. Makam Nabi Allah ZAKARIA, AL
 
13. Makam Nabi Allah YAHYA, AL
 
14. Makam ABU TALEB, Paman Nabi Allah MUHAMMAD, SAW di Mekah
 
15. Makam Khadijah, Istri Nabi Allah MUHAMMAD, SAW di Mekah
 
16. Makam FATIMA ZAHRA
 
17. Makam BILAL HABASHI, di Damaskus


Games : Parampaa 2

Minggu, 14 Oktober 2012

Daftar Selebriti Muallaf dunia



1. Malcolm X - Tokoh Ras Kulit Hitam

(lahir 19 Mei 1925 – meninggal 21 Februari 1965 pada umur 39 tahun)
Ayahnya Seorang Pendeta baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association)

2. Nicolas Anelka - Football Player

(lahir di Versailles, Perancis, 14 Maret 1979; umur 31 tahun) adalah pesepak bola Perancis yang saat ini bermain di Shanghai Shenhua. Karier sepak bola dari Anelka dijalani dengan berbagai klub sepak bola di Eropa. Ia sempat menjadi salah satu pesepak bola dengan harga mahal. Ia menjadi seorang Muslim, kemudian ia dikenal juga dengan nama Abdul Salam Bilal.











3. Franck Ribéry - Football Player

Franck Ribéry (lahir di Boulogne-sur-Mer, 7 April 1983; umur 27 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Perancis yang bermain untuk Olympique Marseille pada posisi tengah menyerang atau sayap kiri dan kanan, dan baru-baru ini dinobatkan oleh beberapa media Perancis sebagai penerus dari pemain legenda Zinedine Zidane, karena penampilannya yang terus membaik. Pada usia mudanya dia mengalami kecelakaan sehingga meninggalkan bekas di bagian kanan muka dan dahinya. Ribery kini bermain bagi FC Bayern Muenchen dengan mengenakan nomor punggung 7
Ribéry memeluk agama Islam dan menjadi Muslim setelah menikah dengan istrinya yang keturunan Maroko.

4. Bizzy Bone - American Rapper

American Rapper
















5. Bernard Hopkins - Boxer

Lahir dari Bernard Hopkins Jr dan istrinya Sue. Bernard dan dibesarkan dengan keluarganya. Hopkins dengan awal kejahatan dalam hidupnya, di usia tiga belas tahun dia menjambret penduduk dan menusuknya sebanyak tusuk tiga kali. Di usia tujuh belas Hopkins dijatuhi hukuman 18 tahun penjara dari sembilan kejahatanmya di Penjara Graterford. Sementara di penjara iamenyaksikan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap tahanan lain , tetapi dia menemukan kecintaannya terhadap tinju. Setelah Hopkins dibebaskan dari penjara pada tahun 1988 dan ia memutuskan untuk menggunakan tinju sebagai pelarian dirinya dari kehidupan sebelumnya, dan masuk Islam seketika itu.






6. Ghostface Killah - American Rapper
Ghostface Killah yang bernama asli Dennis Coles dibesarkan dalam komplek perumahan Stapleton di Staten Island, New York. Dalam otobiografi nya lagu "All That I Got Is You",  Ghostface menceritakan kisah masa kecilnya. Dia Bercerita tentang bagaimana ia dibesarkan di sebuah apartemen tiga kamar tidur tanpa ayahnya, yang meninggalkannya pada usia enam tahun. dan Rupanya, ibunya memiliki sembilan anak. Coles kemudian masuk Islam Saat itu








7. Queen Noor of Jordan - Ratu Jordania

Halaby menikah dengan Raja pada tanggal 15 Juni 1978 di Amman, menjadi istri keempat dan Ratu Yordania. Dia meninggalkan kewarganegaraan Amerika Serikat pada saat menikah dan masuk Islam, dan Noor menjadi dikenal sebagai Al-Hussein (yang berarti  Cahaya ).











8. Yvonne Ridley - Jurnalis Inggris

Yvonne Ridley (lahir tahun 1959, Stanley, County Durham, Inggris) adalah seorang jurnalis Inggris, dan juga koresponden perang, politikus Partai  terkenal untuk menangkap dia oleh Taliban dan  selanjutnya ia masuk Islam , setelah dibebaskan dia terang-terangan menentang Zionisme dan dianggap propaganda media Barat. Ridley saat ini bekerja untuk Press TV, saluran berita bahasa Iran berbasis bahasa Inggris.









9. Muhammad Ali - Boxer

Muhammad Ali (lahir sebagai Cassius Marcellus Clay, Jr. pada (lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, 17 Januari 1942; umur 68 tahun) adalah pensiunan petinju Amerika Serikat. Pada tahun 1999, Ali dianugerahi "Sportsman of the Century" oleh Sports Illustrated.Ali tiga kali menjadi Juara Dunia Tinju kelas Berat. Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namanya mengikuti nama ayahnya, Cassius Marcellus Clay, Sr. Ali kemudian mengubah namanya setelah bergabung dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam Sunni pada tahun 1975.








10. Art Blakey - American jazz drummer

Pada tahun 1940-an, Blakey adalah anggota band yang dipimpin oleh Mary Lou Williams, Fletcher Henderson, dan Billy Eckstine. [1] Dia masuk Islam saat berkunjung ke Afrika Barat di akhir 1940-an dan mengambil nama Abdullah Ibnu Buhaina (yang dipimpin dengan nama panggilan "Bu"). Pada akhir tahun empat puluhan dan awal lima puluhan, Blakey mundur musisi seperti Miles Davis, Bud Powell dan Thelonious Monk - ia sering dianggap telah drummer Monk paling empati.







11. Yusuf Islam - Musisian
 Cat Stevens (lahir dengan nama Stephen Demetre Georgiou, lahir di London, Inggris, 21 Juli 1948; umur 62 tahun, dan sekarang bernama Yusuf Islam) adalah seorang penulis lagu dan pemusik yang berasal Britania Raya. Pada awal karier musiknya, Georgiou mengambil nama Cat Stevens. Sebagai Cat Stevens, ia berhasil menjual 40 juta album, kebanyakan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Lagu-lagunya yang paling populer termasuk "Morning Has Broken", "Peace Train", "Moonshadow", "Wild World", "Father and Son", "Matthew and Son", dan "Oh Very Young". Stevens menjadi seorang mualaf dan memeluk agama Islam pada tahun 1978 setelah mengalami near-death experience. Ia lalu mengambil nama Yusuf Islam dan menjadi seorang pendakwah vokal agamanya yang baru. Satu dasawarsa kemudian ada kontroversi ketika ia melontarkan pernyataan mendukung fatwa yang dikeluarkan menentang penulis Salman Rushdie, dan pada tahun 2004 namanya kembali dibicarakan lagi setelah ia ditolak masuk Amerika Serikat karena nama ditemukan pada sebuah daftar tidak boleh terbang (no-fly list). Ternyata terjadi kekeliruan dan yang dicari adalah orang lain bernama Youssouf Islam

12. Jermaine Jackson -  American singer, bassist, composer

Jermaine Jackson adalah anak keempat dari Joseph dan Katherine Jackson, lahir di Gary, Indiana setelah saudaranya Tito Jackson. saudara-Nya dan saudara yang Rebbie, Jackie, Tito, Marlon, Latoya, Michael, Randy dan Janet. Ia dibesarkan sebagai seorang Saksi Yehuwa oleh ibunya yang taat (meski ia kemudian masuk Islam pada tahun 1989 setelah perjalanan ke Tengah Timur dan telah pendukung setia perdamaian di kawasan itu). Jermaine adalah penyanyi utama asli dari Jackson Brothers lebih awal dari The Jackson Five-sampai tahun 1968, ketika Michael sang adik mulai membantu dengan vokal. Dia tetap bersama-penyanyi memimpin dengan Michael selama bertahun-tahun. Jackson lulus dari Birmingham High School di Van Nuys, Los Angeles, California pada tahun 1973.


13. Silma ihram - Tokoh Islam Australia

Silma ihram (b. Anne Frances Beaumont c. 1954) adalah seorang pelopor pendidikan Australia Muslim di Barat, pendiri dan mantan Kepala Sekolah dari 'Noor Al Houda Islam College di Sydney, dan kampanye untuk toleransi rasial.






14. Philippe Troussier - Football Coach

Philippe Troussier adalah seorang Muslim. Dia mengambil nama Omar dan istrinya Dominique nama Amina ketika mereka masuk Islam di ibukota Maroko Rabat di mana mereka tinggal. Pasangan ini telah mengadopsi dua gadis Maroko bernama Selma dan Mariam.








15. Éric Abidal - Football Player
 Éric Abidal Sylvain (ejaan Perancis: [eʁik Abidal]) (lahir 11 September 1979) adalah seorang pesepak bola Perancis keturunan Martiniquan yang saat ini bermain sebagai bek kiri atau bek tengah untuk FC Barcelona dan tim nasional Perancis. Setelah menikah dengan Hayet Kebir, Abidal masuk Islam.












 16. Dave Chappelle - American comedian, screenwriter, television/film producer and actor

Chappelle adalah seorang Muslim, ia masuk Islam pada tahun 1998. Dia mengatakan kepada Majalah Time dalam wawancara Mei 2005, "Aku biasanya tidak berbicara tentang agama saya terbuka karena saya tidak ingin orang mengasosiasikan saya dan kekurangan saya dengan hal yang indah. Dan saya percaya itu indah jika Anda belajar dengan cara yang tepat.













17. Mike Tyson - Boxer
 Tyson masuk Islam. Baru-baru ini, pada 2 Juli 2010 dia mengunjungi Mekah untuk melaksanakan umrah












18. Régis Fayette Mikano - Rapper
 Abd al Malik, lahir nama Régis Fayette-Mikano (Paris, 14 Maret 1975) adalah penyanyi rap Perancis. Pada tahun 1999, ia masuk Islam. Ia menikah dengan penyanyi Prancis Wallen Maroko . Dia menandatangani kontrak dengan Universal Music Perancis. Pada tahun 2006, ia memenangkan Prix Constantin, sebuah penghargaan musik tahunan Prancis diberikan ke album terbaik seorang seniman yang telah datang menonjol sepanjang tahun lalu.





19. Ahmad Jamal - American jazz pianist, composer, arranger, teacher, and jazz theoretician
 Dia memeluk Islam Ahmadiyah pada tahun 1952, secara resmi mengubah namanya pada waktu itu. bergabung dengan Uni Musisi Lokal 208 di Chicago, ia disebut sebagai Fritz Jones . pertamanya telah dikreditkan dalam iklan ke Fritz Jones Trio, tetapi tidak melihat rilis sampai setelah perubahan nama, jadi nama Ahmad Jamal muncul di semua rekaman itu dirilis. Dia adalah anggota dari Komunitas Muslim Ahmadiyah.












20. Michael Wolfe - Penulis

Wolfe adalah seorang penduduk Colony MacDowell  dalam puisinya pada tahun 1968, Dia menerima Beasiswa Amy Lowell Traveling Poets  pada tahun 1970. Selama pergi  dia menulis di Utara dan Afrika Barat. buku pertamanya adalah "How Love Gets Around and World Your Own", "fiction Invisible Weapons", dan "travel In Morocco derive".  Pada 1980-an, ia kembali ke Afrika Utara untuk beberapa kali lagi dan sebagai seorang muslim melakukan ziarah ke Mekah pada tahun 1990.

21. Kareem Abdul-Jabbar - Basket Player
Kareem Abdul-Jabbar (lahir di New York City,New York, 16 April 1947; umur 63 tahun dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor, Jr. ) adalah seorang mantan pemain bola basket dari Amerika Serikat. 
ia dibesarkan sebagai seorang Katolik di asrama St Jude School di bagian Inwood Manhattan, namun kemudian ia masuk Islam. Sejak usia dini ia mulai memecahkan rekor prestasi nya basket. Di sekolah tinggi, dia memimpin Power Memorial Academy to three straight New York City Catholic championships, sebuah kemenangan 71 pertandingan, dan catatan 79-2 secara keseluruhan 





22. Muhammad Marmaduke William Pickthall - Jurnalis, Tafsir Al-Quran
 Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936) adalah seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur'an yang puitis dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang kemudian berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis, kepala sekolah serta pemimpin politik dan agama. Dididik di Harrow, ia terlahir pada keluarga Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya mencapai ksatria terkenal William sang penakluk. Pickthall berkelana ke banyak negara-negara Timur, mendapat reputasi sebagai ahli masalah Timur Tengah. Ia menerbitkan terjemahannya atas Al Qur'an (The meaning of the Holy Qur'an), ketika menjadi pejabat di bawah pemerintahan Nizam dari Hyderabad. Terjemahannya ini menjadi terjemahan dalam bahasa Inggris pertama yang dilakukan oleh seorang Muslim dan diakui oleh Universitas Al Azhar (Mesir); terjemahan ini oleh Times Literary Supplement disebut sebagai sebuah pencapaian penulisan yang besar. Pickthall dimakamkan di pemakaman Muslim di Brookwood 


23. John Coltrane - American jazz saxophonist and composer
Coltrane lahir dan dibesarkan di sebuah keluarga Kristen, dan berhubungan dengan agama dan spiritualitas dari masa kanak-kanak. kakek-Nya, Pendeta William Blair, adalah pendeta. Sebagai orang muda, ia berlatih musik di sebuah gereja Afrika-Amerika selatan. Pada tahun 1955 Coltrane menikah  dengan Juanita Naima Grubb, seorang Muslim dan datang ke dalam kontak dengan Islam. 









24. Matthew Saad Muhammad Boxer
Dalam paparan televisi nasional pertama itu, Saad Muhammad akhirnya menang dengan KO pada ronde 12, memperoleh kejuaraan Dunia. Tak lama setelah menjadi juara, ia masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Matthew Saad Muhammad. 














25. Dwight Muhammad Qawi - Boxer
Pada tanggal 19 Desember 1981 tahun yang sama, Braxton Bertanding Melawan Saad Muhammad di Atlantic City. tapi Braxton mengalahkan dia KO 10-bulat dan menjadi juara dunia untuk pertama kalinya. Dan Tidak lama setelah ia Juara ia mengumumkan bahwa ia konversi ke Islam dan mengubah namanya 











26. Eddie Mustafa Muhammad
 Petinju dengan nama kelahirannya, Eddie Gregory, Muhammad memenangkan dua New York Golden Gloves Championships. Gregory memenangkannya di tahun 1971 dan tahun 1972 New York Golden Gloves Championships £ 147. Gregory mengalahkan Vito Antuofermo Juara kelas menengah, di final tahun 1971 dan pada 1972 ia mengalahkan Patrick Maloney dari Leatherpushers Athletic Club . Gregory dilatih di Kepolisian Athletic Liga Howard Rumah di Brooklyn, New York.